ANIMASI-TEXT

White Dragon Mysticism

Kamis, 04 September 2014

White Dragon Mysticism



 Maaf sebelumnya kisah ini saya ambil dari beberapa artikel-artikel yang saya baca dan saya simak sekaligus menambahkan sedikit sebagai pegangan untuk orang-orang yang belajar Ilmu Tenaga Dalam, bahwa apa yang kita pelajari mengenai Ilmu Tenaga Dalam ini sebaliknya jangan sampai salah Mengartikan, karena apa yang kita lakoni semuanya karena Allah SWT. Dan bukan kekuatan dari luar angkasa seperti aliens ataupun apalah yang membuat haram dimata hamba-hamba Allah yang lainnya. Saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya semasa kuliah dan nge-kost di daerah malang.

       Pernah suatu ketika seorang ibu bercerita kepada saya, bahwa jiwanya tidak tenang walaupun batinnya sering berzikir setiap saat siang dan malam. Lantas saya bertanya, apa yang menyebabkan ibu ini tidak tenang, terus dia menjawab.., saya juga tidak tahu semakin saya berzikir batin saya bertambah tidak karuan, kenapa ya? Saya menjawab dengan tenang pertanyaan ibu tadi, “mungkin ibu berzikir sambil berfikir sesuatu atau masalah, sehingga zikir yang ibu bacakan tadi jadi tidak  khusyu’. Begini ibu sebelum  berzikir bersihkan dulu jiwa dan raga kita dari hadast/ wudhu’, dilanjut dengan duduk bersila atau duduk di kursi dengan syarat tempat duduk harus bersih. Ucapkanlah kalimat tauhid selama melakukan hal tersebut ( Laaillahailllallah ), hayati betul-betul yang di ucapkan oleh batin dan rasakan dengan nafas kita seolah-olah ucapan laillahillallah telah masuk kedalam jiwa raga kita. Pada waktu menarik nafas ucapkan La Ilaha Illa Allah, Dan pada waktu mengeluarkan nafas ucapkan  Muhammaddarasullullah. lakukanlah dalam beberapa waktu, Biasanya semakin banyak kita berzikir, maka semakin terasa nikmat juga ZIKIR tersebut, niatkan zikir dengan sepenuh hati, dan lakukan dengan sungguh sungguh semuanya karena Allah semata, insyaallah hikmah dari zikir tersebut akan terasa mantap. dan Syukur Alhamdullillah.., sebulan kemudian ibu tersebut duduk menghampiri saya sambil berbicara kepada saya, kalau hatinya sudah terasa tenang dan terasa mantap saat menyebut nama Allah SWT, hingga dia meniggal dunia dengan wajah tersenyum dan bercahaya Subbahanallah.., semuanya karena Allah. Mudah-mudahan Allah melancarkan perjalanan dihadapan Allah SWT. Amin…

Lantas apa yang menjadi pemikiran pada saat melihat orang-orang berlatih pernafasan? Dan tiba-tiba memfonisnya ?  Bolehkah mempelajari tenaga dalam menurut ajaran agama Islam? Untuk lebih jelasnya ada baiknya kita juga memperrhatikan penjelasan di bawah ini!

ﻭﻠﺳﻟﻳﻣﻥﺍﻠﺭﻴﺢ ﻋﺎ ﺼﻔﺔ  ﺗﺠﺭﻱ ﺒﺎ ﻤﺭﻩ ﺍﻠﻰ ﺍﻻﺮﺽ ﺍﻠﺗﻲ ﺒﺭﻜﻧﺎ ﻓﻳﻬﺎ ﻮﻜﻧﺎ ﺒﻛﻝ ﺷﻲﺀ ﻋﻟﻣﻳﻥ      

ﻗﻟﻧﺎﻴﺎ ﻧﺎ ﺭﻜﻭﻧﻲ ﺒﺭﺪﺍ ﻮﺴﻟﻣﺎ ﻋﻟﻰ ﺍ ﺒﺭﻫﻳﻢ

ﻗﻞﺍﻟﺬﻱ ﻋﻧﺩﻩ ﻋﻟﻡ ﻤﻥ ﺍﻠﻜﺏ ﺍﻧﺎ ﺍ ﺗﻳﻚ ﺒﻪ  ﻗﺑﻝ ﺍ ﻥ ﻴﺭﺗﺩ ﺍﻠﻳﻚ  ﻄﺭﻓﻙ

“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu” (Q.S.Al-Anbiya`[21]:81)

“Kami berfirman: ‘Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim” (Q.S.Al-Anbiya`[21]:69)

“Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari kitab: ‘Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip’...” (Q.S.Al-Naml [27]: 40)

Di dalam Al-Qur`an banyak kisah-kisah tentang orang yang diberi kelebihan oleh Allah, baik para Nabi dan Rasul yang disebut mu’jizat, bahkan orang-orang yang sholeh yang disebut dengan ilmu hikmah. Pada dasarnya ilmu hikmah dan tenaga dalam itu sama, bedanya adalah cara mendapatkannya. Kalau ilmu hikmah,kelebihan yang didapat langsung dari Allah, sedangkan tenaga dalam didapat dengan cara berlatih pernafasan/meditasi/tirakat/wirid/dsb, kedua-duanya adalah karunia yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba yang ‘alim (memiliki ilmu).Terlepas dari bahasan ini saya mengajak diri saya pribadi dan para pembacauntuk selalu menuntut ilmu walau sampai ke negri China, seperti sabda Nabi Muhammad S.A.W dan orang yang berilmu (ilmu apa saja) itu ditinggikan beberapa derajat dari yang tidak berilmu, sedangkan ilmu Allah itu luas sekali, firman Allah dalam Q.S.Al-Kahfi [18]: 109,“Katakanlah: ‘Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”.

Pada intinya ilmu-ilmu tersebut bersifat netral, tinggal bagaimana cara kita mengamalkannya. kalau ilmu itu digunakan untuk hal yang bersifat positif/baik maka ilmu tersebut akan bernilai baik, dan apabila kita gunakan untuk sesuatu yang bersifat negative/jahat maka ia akan bernilai tidak baik/buruk, semuanya itu terserah kepada yang memilikinya.

Apa lagi dizaman Nabi Musa terkenal dengan para tukang sihirnya, salah satu kisahnya tertera dalam Q.S.Thaha[20]: 57-70. Black magic didapat dengan cara bersekutu dengan jin kafir (Q.S.Al-Jin[72]: 6, 8, 9, 10), dengan menggunakan syarat-syarat tertentu yang mengikat orang tersebut ke dalam perbuatan dosa. 

ﻋﻥﻋﺎﺋﺸﺔ ﺯﻭﺝ ﺍﻠﻧﺑﻰ ﺺ. ﻡ, ﺍﻧﻬﺎ ﺴﻣﻌﺕ ﺭﺴﻭﻞ ﺍﷲ ﺺ. ﻡ, ﻳﻘﻭﻝ ﺍﻥ ﺍﻠﻣﻼ ﺌﻜﺔ  ﺗﻧﺯﻞ ﻓﻰ ﺍﻠﻌﻧﺎ ﻥ  ﻭﻫﻭ ﺍﻟﺳﺣﺎ ﺏ  ﻓﺗﺫ ﻜﺭ ﺍﻻﻤﺭ  ﻗﺿﻲ ﻓﻰﺍﻠﺳﻣﺎﺀ ﻓﺗﺳﺗﺭﻕ  ﺍﻠﺷﻳﺎﻃﻳﻥ  ﺍﻠﺳﻣﻊ  ﻓﺗﺳﻣﻌﻪ  ﻓﺗﻭﺤﻳﻪ ﺍﻠﻰ ﺍﻠﻜﻬﺎ ﻥ ﻓﻳﻜﺫﺒﻭﻥ ﻤﻌﻬﺎ ﻤﺎﺌﺔ  ﻜﺫ ﺒﺔ  ﻤﻥ ﻋﻧﺪ ﺍ ﻧﻔﺴﻬﻢ (ﺼﺣﻳﺢ ﺍﻠﺒﺧﺎ ﺭﻯ)  

Dari ‘Aisyah r.a istri Nabi S.A.W ia mendengar Rasul Allah S.A.W bersabda: “Malaikat-malaikat turun ke awan lalu menyebutkan perintah yang diputuskan di langit, syaithan-syaithan dapat mencuri pendengaran, lalu didengarkannya dan ia terus membisikkan kepada peramal, lalu mereka memasukkan ke dalamnya seratus dusta atas kehendaknya sendiri” (Shahih Al-Bukhori)

Para peramal mendapat berita dari jin yang mencuri dengar berita langit, sehingga terkadang bisa mengetahui yang akan terjadi. Allah sengaja membiarkan hal itu untuk menguji manusia apakah manusia akan yakin dengan Allah atau dengan si peramal? Jika meyakini siperamal maka dia termasuk orang musyrik, begitulah syaithan-syaithan memperdayai manusia.

Berbicara ilmu hitam, maka tidak bisa lepas dari masalah santet. Santet/teluh/tenung yang dikirim oleh tukang tenung, biasanya menggunakan jin untuk memasukkan benda-benda seperti jarum, silet, paku, dsb ke dalam tubuh orang yang dikehendaki. Ada cara mudah untuk mengatasi hal ini, melihat dari cara pengiriman santet yang biasanya dengan salah satu cara di bawah ini:

-         Lewat atas/udara, santet jenis ini tidak dapat mencapai target di bawah 60 cm di atas permukaan tanah, dengan tidur di lantai (tanpa dipan) maka insya Allah aman dari santet jenis ini, biasanya jenis ini lebih banyak dipakai oleh para tukang tenung;

-     Lewat tanah, santet jenis ini tidak dapat mencapai target yangberada pada ketinggian 60 cm di atas tanah, dengan tidur di atas dipan pada ketinggian di atas ini insya Allah akan selamat, santet jenis ini jarang digunakan dan termasuk ilmu langka.

Namun yang menjadi kendala bagi orang awam adalah tidak mengetahui serangan santet tersebut menggunakan jenis apa. Maka perlu bagi kita memiliki benteng pertahanan yang tidak dapat ditembus dari arah mana saja, salah satunya denganmempelajari ilmu ini sebagai bentuk ikhtiar kita kepada Allah sebab jika hanya mengandalkan keimanan saja (pasrah) belum cukup. Banyak kasus pak Haji dan pak kyai kena santet, jangankan mereka, Nabi Muhammad saja pernah disantet oleh orang yahudi.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasul Allah S.A.W pernah mengalami sakit parah, maka datanglah kepada beliau dua malaikat, yang satu duduk di sebelah kepala beliau dan yang satu lagi di sebelah kaki beliau. Berkatalah malaikat yang duduk di sebelah kaki beliau kepada malaikat yang duduk di sebelah kaki beliau: “Apa yang engkau lihat?”, ia menjawab: “Beliau terkena guna-guna.”. Dia bertanya lagi: “Apa guna-guna itu?”, ia menjawab: “Guna-guna itu sihir!”. Dia bertanya lagi: “Siapa yang membuat sihirnya?”, ia menjawab: “Labid Bin Al-A`Sham Al-Yahudi, yang sihirnya berupa gulungan yang disimpan di dalam sumur keluarga si anu di bawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya,kemudian ambillah gulungannya dan bakarlah!”.

Pada pagi harinya Rasul Allah S.A.W mengutus `Ammar Bin Yasir dan kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu,tampaklah airnya merah seperti air pacar. Air itu ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungannya, kemudin dibakar. Ternyata di dalam gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas simpul. Peristiwa ini berkenaan dengan turunnya surat Al-Falaq dan Al-Nas, setiap kali Rasul Allah mengucap satu ayat terbukalah satu simpulnya (Al-Falaq: 5 ayat, Al-Nas: 6 ayat, total:11 ayat). Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam kitab Dala-il Al-Nubuwwahdari kitab Al-Kalbi, dari Abu shalih yang bersumber dari Ibn `Abbas.Peristiwa ini terjadi untuk menegaskan kepada umat Islam bahwa Rasul AllahMuhammad S.A.W adalah manusia biasa yang juga punya kekurangan.
Selain santet, ilmu kedigdayaan yang merupakan ilmu hitam sangat banyak ragamnya, salah satunya adalah Rawa Rontek. Ilmu ini sangat aneh, orang yang memilikinya tidak dapat mati, bila ada bagian tubuhnya yang putus maka akan tersambung kembali. Konon, orang seperti ini hanya bisa mati jika dibunuh tanpa menyentuh tanah dan potongan kepala serta badannya dikubur secara terpisah, mengerikan bukan?

Ilmu-ilmu yang diperoleh dari cara-cara yang tidak baik, maka ilmu itu akan bernilai buruk. Lalu pertanyaannya adalah bagaimana nilai ilmu tersebut jika digunakan untuk hal-hal yang baik? Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah bahwa jika dasar sesuatu itu buruk maka apapun yang keluar darinya maka akan buruk pula. Maka dasar/pondasi adalah hal yang paling utama, selanjutnya terserah Anda.

Dari kedua jenis ilmu ghaib diatas, tinggal kita yang harus pandai-pandai memilih dan memilah serta pandai menjaga diri dari hal-hal yang berbau kemusyrikan dan yang berlabel haram, bisa jadi ilmu yang kita pelajari bernilai baik pada awalnya namun kemudian menjadi salah ketika terjadi penyimpangan dalam penggunaan (contohnya menggunakan hipnotis untuk merampok) sebab kita diberi af`idah (hati dan pikiran/akal) yang tentunya harus merujuk kepada Al-Qu`an dan Al-Hadits, kedua pegangan ini berperan sebagai ﺍﻠﻣﻘﺩﺍﺭﺍﻠﺤﻖ  Al-Miqdar Al-Haqq (standar kebenaran). Satu hal yang  harus diingat bahwa yang benar/haq akan menjadi salah/bathal jikatidak tepat waktu, kondisi dan atau tidak pada tempatnya (misal hubungan suami-istri pada: siang hari di bulan puasa; saat istri sedang haid;tempat-tempat umum /terbuka).

Hal-hal semacam itulah yang terkadang menjadikan orang memandang salah sampai men-vonis haram untuk semua jenis tenaga dalam/ilmughaib. Ini yang harus diluruskan, jangan sampai “karena nilai setitik rusak susu sebelanga”. Dan jadikanlah dalam belajar tenaga dalam sebagai media dakwah dan memberikan contoh-contoh yang baik sehingga akan terkikis habis citra buruknya di mata masyarakat.

Kalau kita melihat dari segi manfaat dalam kesehatan, latihan tenaga dalam  pernafasan, sangatlah baik untuk kesehatan bahkan untuk terapi pengobatan, danyang  namanya  sehat sangat dianjurkan oleh siapapun serta tidak ada satu dalilpun yang melarang. Dari segi beladiri pun Rasul Allah pernah bersabda, “Ajarilah anak-anakmu memanah, bergulat, berkuda dan berenang” sebab Allah menyukai muslim yang kuat dan tangguh. 
 
Demikianlah konsep halal-haramnya mempelajari tenaga dalam, Pada intinya sesuatu yang berawal dari kesesatan maka akan menghasilkan ilmu sesat pula dan hukumnya haram, sekalipun digunakanuntuk tujuan kebaikan, dan segala sesuatu yang berawal dari kebaikan maka akan menghasilkan ilmu yang baik  dan hukumnya halal, tinggal yang memiliki  ilmu tersebut yang menggunakannya apakah tujuannya untuk kebaikan atau tidak, jika disalah gunakan maka hukumnya pun menjadi haram.





Atraksi Tenaga Dalam Naga Putih di Kota Tarakan:








Referensi :
  • https://www.facebook.com/notes/white-dragon-mysticism/halal-dan-haram-mempelajari-ilmu-tenaga-dalam/210629959140398
  • Artikel2, Alqur'an dan Hadist.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar